Water Birth. Ketahui Manfaat dan Resikonya

Water Birth. Ketahui Manfaat dan Resikonya

Melahirkan di air atau water birth, masih belum populer di telinga kita, meski sudah ada dua proses persalinan yang berlangsung dengan metode ini. Berbeda dengan di beberapa negara Asia lain, metode ini justru menjadi pilihan utama ibu untuk melahirkan.
Di negara kita, tak semua rumah sakit dilengkapi fasilitas untuk persalinan dengan metode ini. Selain dibutuhkan tenaga medis yang terlatih, pihak rumah sakit harus memilliki kolam bersalin berdesain khusus (birth pool). Sterilitas air perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi yang dilahirkan.

Manfaat

Bagi ibu:

Para pakar kesehatan di bidang ginekolog mengakui bahwa melahirkan dalam air memiliki kelebihan dibanding metode melahirkan lain.
Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi elastis.
Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan. Sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan.
Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat.

Bagi bayi:
Menurunkan risiko cedera kepala bayi.
Meskipun belum dilakukan penelitian mendalam, namun pakar kesehatan meyakini bahwa lahir dengan metode ini memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dengan metode lain.
Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan.

Ada 2 metode water birth
Water birth murni. Ibu masuk ke kolam persalinan setelah mengalami pembukaan 6 sampai proses melahirkan terjadi.
Water birth emulsion. Ibu hanya berada di dalam kolam hingga masa kontraksi akhir. Proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.

Risiko
Kemungkinan air kolam tertelan oleh bayi sangat besar. Kondisi ini menyebabkan proses membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan, juga spesialis anak yang akan melakukan pengecekan langsung saat bayi lahir. Sehingga jika ada gangguan bisa langsung terdeteksi dan diatasi.
Hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah akan dialami ibu jika proses melahirkan berlangsung lebih lama dari perperkiraan.
Bayi berisiko mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama dengan suhu si ibu saat melahirkan yaitu 37 derajat celcius.

Tag:

Tinggalkan komentar